Minggu, 22 Maret 2015

Saya pada DKD pada JKT48 [Bagian II]

Assalamu'alaikum.


Halo!

Kali ini kita lanjut ya special post-nya!

Hmm kalau di bagain pertama Saya pada DKD pada JKT48 lebih membahas objek, di bagian ke dua ini mau membahas peristiwa ah~ Tajuknya "Serba-serbi yang pertama!"


Saya mohon izin untuk memutar lagu ini terlebih dahulu sebelum memulai membaca ya~



Ayuk, kita ikuzo! Hahaha


OGB 2 JKT48 Sign Event

Sabtu, 1 Juni 2013.
Itu kegiatan ngaidol pertama saya sepertinya. Jadi, event-nya itu kita bisa meminta salah seorang member menandatangangi semacam majalah (Guide Book) yang sudah kita beli sebelumnya.
Sebenarnya gak cuma di majalah aja, setau saya, bisa di 'swag' apa saja asalkan itu official merchandise JKT48, entah poster, photo pack, atau yang lainnya. Tapi dengan syarat. Terlebih dahulu membeli OGB (Offcial Guide Book) tersebut. Nanti akan dapat semacam tiket untuk ikut Sign Event ini.
Nah, pada penyelenggaraannya, Sign Event ini sebenarnya berbarengan dengan Hand Shake Event 'River'.
Kenapa saya ikutnya Sign Event, bukan Hand Shake Event? Karena waktu itu saya tidak berhasil mendapatkan tiket HS. Hahaha
Saya sempat datang sekali ke fx menjelang HS Event tersebut untuk beli CD versi teater yang ada tiket HSnya, tapi hari itu malah gak dijual merchnya. Heuheuheu alhasil, saya pulang dengan tangan kosong.
Lalu, secercah harapan datang. Ada kabar bahwa pada hari H pelaksanaan HS Event, akan diadakan juga yang namanya Sign Event. Setelah mempelajari detilnya, saya bulatkan tekat untuk ikut acara tersebut! Daripada tidak sama sekali kan~
Lanjut.. Jadi, ceritanya, hari itu saya ditemani seorang teman yang bernama, sebut saja dia Nanang.
Nanang.. 1 Juni itu bertepatan dengan hari ulang tahun dia. Dan pada Sign Event tersebut, Nanang memilih Veranda untuk menandatangani OGB-nya. Veranda. Oshimen Nanang.
Saya yakin itu adalah kado terindah sepanjang hidupnya, sampai saat ini. Hahaha
Sebab, saat keluar dari venue event tersebut, Nanang tampak pucat, tatapannya kosong, dan bahkan wajahnya menyucurkan keringat. Semua grogi. Saya maupun Nanang. Pengalaman pertama.
Selanjutnya giliran saya. Jadi, saya dan Nanang itu berbeda sesinya, saya sesi 6 dan Nanang sesi 5.
Saat itu saya memilih Haruka.
Kenapa Haruka ya, bukannya Shania? Hmm.. Penasaran dengan 'nihonjin' satu ini!
Hmm kesannya.. Walaupun saya relatif diam dan terbata-bata saat mengiyakan sapaan dari Haruka, tapi momen itu benar-benar indah.
Ada peraturan yang bilang "dilarang menyentuh member", tapi Haruka dengan ramahnya setelah menandatangani OGB saya, mengajak bersalaman seraya berterima kasih dan berpamitan. Subhanallah. Saya benar-benar bersyukur hari itu. Kejutan-kejutan kecil dari Tuhan sangatlah berarti.
Tapi ada yang spesial lagi dari Haruka, suaranya itu loh gak nahan. Dia bilang..
"Halo..."
"Selamat sore.."
"Iya.."
"Makasih ya.."
"Dadah.."
Diakhiri dengan salaman dan melambaikan tangan.
Kadang, saat membayangkannya, suara Haruka masih dapat terngiang di pikiran saya.
Sungguh langkah awal yang benar-benar mengesankan.
Bahkan, setelah itu, saya sempat bertekad untuk ke depannya, "delusi yang menjadi nyata!".
Tapi tunggu dulu~ Ada yang menarik perhatian saya pada event ini, yaitu Frieska.
Mungkin di bagian selanjutnya kita bisa bercerita tentang mojang geulis satu ini~


[Intermezo] Kalau lagunya udah selesai, bisa putar lagu yang ini. Oh, Tanju~




Hand Shake Event 'Yuhii wo Miteiruka?'

Sabtu, 14 September 2014.
Kali ini akhirnya bisa ikut HS. Pertama kali. Selang tiga bulan sejak kegiatan ngaidol saya yang pertama.
Waktu beli CDnya, di Tennis Indoor Senayan, sempat hujan-hujanan. Terus pulangnya ngumpul di rumah saya, hujan, ditemani mie instant, mie rebus dengan kuah yang hangat. Hahaha waktu-waktu bersama kalian selalu indah, kawan~ Daging Khas Dalam
Saya membeli dua tiket hari itu. Satu untuk Shania, satu lagi untuk Haruka.
Pertama Shania. Grogi sekali.. Bukan apa-apa, kan pertama kali tuh, belum ada gambaran kan, belum ada pengalaman. Jadi, siasatnya, saya menyiapkan kata-kata untuk disampaikan dalam waktu sepuluh detik yang berharga itu.
Kan udah tuh.. Celakanya, saya tidak berpikir bagaimana kalau member yang membuka obrolan duluan. Dan bang! Kejadianlah, Shania yang buka obrolan duluan. Padahal rencananya, saya yang akan ambil inisiatif itu.
Kalaplah saya. Seperti Spongebob saat ditanyai nama oleh Squilliam. Buyar semua. Hahaha
Tapi overall baik-baik aja kok. Buktinya, sampai sekarang saya masih ingat. Berarti berkesan~
Selanjutnya Haruka. Belajar dari pengalaman pertama. Untungnya beda sesi, jadi ada waktu buat cooling down dan atur siasat.
Kesannya itu sama Haruka.. Tangannya kayak bayi! Empuk banget. Hahaha
Alhamdulillah lancar nih yang sama Haruka. Sebelumnya kan udah pernah ketemu, jadi gak canggung-canggung banget.
Tetap, Haruka, suara khasnya yang sampai saat ini masih saya suka~
Masih team J-sentris banget waktu itu. Dan lucunya, pada zaman itu, walaupun belum pernah teateran, HS event selalu bela-belain. Hahaha
Satu hal yang saya pelajari dari Shanju, senyum sambil merem~ Matanya itu loh, bisa senyum. Gak usah lihat bibirnya deh, cukup tatap matanya aja, kalau senyum pasti ketahuan.
Kadang, ketika memeraktikkan teknik 'senyum merem' itu, saya suka terbayang Shanju.
Di team K3 juga ada yang senyumannya mirip-mirip kayak gitu, namanya Viny.
Kapan-kapan kita cerita juga soal Viny di bagian selanjutnya.



[Intermezo (lagi)] Belum selesai ya lagunya? Kalau lagunya udah selesai, bisa putar lagu yang ini. Buat penutup nih. Kali ini tiga chapter aja yaa.




Boku no Taiyou (Team KIII)

Minggu, 29 Desember 2013.
Gak kebagian tiket pelajar. Akhirnya beli tiket reguler. Tetap bingo hijau. Posisi standing area. Sayap kanan. Gak masalah, masih kebagian di depan.
Kesannya? Saya tertarik dengan lagu Himawari. Bukan, bukan cuma lagunya. Tapi juga yang membawakannya. Della, Hanna, Viny, Uty.
Mungkin ini awal saya mengenal dan ingin mencari tahu tentang Uty. Saya benar-benar tertarik waktu itu.
Saya sempat bertanya dengan teman yang teateran bareng dengan saya, sebut saja dia Tara. Salah seorang expert di circle kami.
"Tar, yang itu namanya Uty?" Ujar saya.
Tara mengiyakan sambil tetap fokus ke atas panggung.
Hmm cerita gak yaa apa yang bikin tertarik sama Uty waktu itu..


Dwi Putri Bonita on G+

Dia tinggi. Tembem. Hahaha tingkahnya polos, imut, seperti anak-anak. Kalau Uty bilang sih 'seperti kelinci yang tidak bisa diam'~
Logat Palembangnya yang khas juga membuat perpaduan yang menarik.
Saat itu saya kelas dua belas. Kontradiksi. Masa saat siswa semester akhir sedang sibuk-sibuknya. Pertunjukan kali itu lebih kepada untuk memuaskan rasa penasaran saya akan yang namanya 'teateran'. Jadi, setelah itu saya tidak menonton teater lagi untuk waktu yang cukup lama.
Uniknya, beberapa hari setelah pertunjukan itu, teman saya, Tara, memberikan kabar..
"San, ditanyain Naomi tuh, katanya "mana temannya yang pakai kacamata kemarin?" Waktu 'hand shake' sehabis teateran." Sambil tertawa dia bilang seperti itu kepada saya.
Dia nonton Boku no Taiyo lagi.
Sontak saya kaget. Senang sih. Tapi saya percaya aja.. Hahaha gak apa-apa, ngaidol itu kan prinsipnya 'yang penting senang', have fun aja~
Hmm mungkin kegiatan teateran pertama saya ini yang bikin saya secara tidak sadar cenderung nge-click dengan team KIII, terlebih saya merasa nyaman mengikuti setlist Seishun Girls mereka, setlist selanjutnya dari setlist Boku no Taiyo.
Next time! Insya Allah dibahas. Do'ain aja panjang umur, sehat selalu, murah rezeki, dan dikasih kelapangan waktu. Hihi



------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Sekian dulu deh untuk bagian dua ini. Mungkin ke depannya kalau dirasa ada yang perlu ditambahkan, akan saya perbaharui. Sisanya nanti, di bagian selanjutnya. Masih banyak loh~


Jadi, terima kasih atensinya.

~Salam #DagingKhasDalam~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar